Selasa, 29 Juli 2008

Sebuah Perenungan



“wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah buat wanita-wanita yang tidak baik (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…An Nuur : 26”.


Sepenggal Ayat Suci Al Quran yang membuatku terhenti dan menatap kebagian tulisan itu agak lama. Peristiwa itu kualami ketika sedang blogwalking dan membaca salah satu tulisan diblognya Mas Wipy, pembawacerita.wordpress.com. Firman Allah yang terasa menusuk kedalam sanubariku.


Apakah aku tergolong dalam laki-laki yang baik itu?


Kembali teringat ketika Pak Pres, Henderi, berkata kepadaku, “Tom, mencari ‘bidadari’ itu ibarat bercermin. Apa yang kau lihat didalam cermin, itulah yang akan kau dapatkan. Kalau kau ingin mendapatkan yang lebih baik, perbaikilah dirimu dulu. Jikalau kau merasa sudah menjadi seseorang yang lebih baik, bercerminlah dan lihatlah dirimu kembali. Apakah kamu sudah menjadi seseorang yang lebih baik seperti yang kau rasakan.”


Apakah aku tergolong dalam laki-laki yang baik itu?


Teringat buku La Tahzan karya Dr. ‘Aidh al-Qarni, Yaitu salah satu bagian tentang Muhasabahlah diri Anda sendiri. Disitu tertulis bahwa Umar bin Khattab pernah berkata “Lakukan muhasabah terhadap diri sendiri, sebelum orang lain melakukannya terhadap diri Anda. Timbanglah (amal perbuatan) dirimu sebelum orang lain menimbangnya. Dan hiaslah diri Anda untuk hari penampilan agung.” Lalu pertanyaannya adalah seberapa sering Anda mengukur berapa banyak kesalahan yang telah Anda lakukan tiap harinya? Apakah Anda pernah berusaha memperbaikinya? Apakah aku pernah melakukan hal ini? Kenyataannya yang ada adalah aku masih jauh dari sempurna.


Tepat pukul 13.54 Handphone CDMA-ku berbunyi. Teman baikku akan segera menikah. Tebak dengan siapa dia akan menikah? Seorang laki-laki baik yang menurutku Worthed for her. Tamatan Pondok pesantren Gontor yang berprofesi sebagai dosen disebuah Universitas Agama terkemuka di Indonesia dan sekarang sedang mengambil S2. Allah itu maha adil, wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan sebaliknya. Senang sekali mendengar berita bahagia dari salah satu teman baikku ini.


Apakah aku tergolong dalam laki-laki yang baik itu?


7 komentar:

Nies mengatakan...

aku percayo koq tom klo kau biso jadi laki-laki yg baik itu...just believe in your heart...that's the key...semangat yo...janga lupo oleh2 klo jadi balek palembang..pempek yo..hehehe

Kepala Besar mengatakan...

laki-laki yang baik?
aku lebih meleh jadi laki-laki biaso tapi sempurna bagi bini aku heehehehe

Anonim mengatakan...

berat ya Tom?
sekarang begini sajo (sok ngomong palembang nih)
kau tulis sajo dulu kriteria istri idaman kau. setelah itu disimpan. dah ga usah diapa2in.
setiap akhir bulan cobo bercermin seperti kata Pak Pres. sudah ado perubahan lebih baik ndak?
kalo belum, ato sudah tapi belum sampai pado kreiteria yang kau buat tu, jangan kriterianyo yg kau revisi diturunkan. tapu kaunyo harus lebih sering bercermin.

ini aku juga lagi bercermin Tom. bukan berarti saranku manjur yah. tapi benar saran itu manjur jika terbukti pada diriku sendiri nanti.

just wait and see...
ikhlas my bro...

Anonim mengatakan...

iyo tom, betul kali kata mas wipy, rajin2lah kau bercermin, liat apa lebih dan kurangmu. ato mo ikut saran ambo, pake jurus "100 hari mencari jodoh". kau buatlah 100 kriteria, kalo perlu 1000 kriterias (tergantung banyak hari). tiap hari kau coretlah satu kriteria. sampai pada hari terakhir, tinggal satu kriteria. pastinya kamu mo nikah sama perempuan kan?!nah buatlah itu kriteria terakhir, dan pasti kau akan dapatkan jodoh.apapun itu.mo sama kambing kek, sama ayam kek, yang penting pere, hehe .....
saya mah cuma saran, kalo situ ga ikut terserah, punten atuh ......
(oya, kan dah ada Apri Tom? kenapa harus bingung ....he......)
your sweet friend, maya hihihi ....

yuD mengatakan...

klo liat di surat al baqarah aku lupa ayat 261 atau 216 ado kalimat yang intinyo belum tentu yang kau pengen itu adalah yang baik bagi mu,sesungguhnya Allah maha tau..jadi Allah sudah tau apo yang kau butuhkan don wori..

Nies mengatakan...

am I good enough for my future husband? am I good enough for my future wife? pasti itu yg terbayang di benak mu (aku, dan setiap orang jg), yang pasti kita mesti berusaha untuk menjadi manusia yg lebih baik (itu adalah keniscayaan), namun, ukuran baik setiap orang itu berbeda-beda, hny baik disisi Allah SWT yang absolut. jadi, jangan pernah menyerah untuk menjadi orang baik, secara relatif, bukan secara absolut, seperti yg dibilang bop, dia cuma pengen jadi suami yg sempurna di mata istri, relatif bukan?? hayo semangat tom....you'll find her...right person at the right moment...

Kepala Besar mengatakan...

bener nis, sempurno di mato bini aku sudah merupakan kesempurnaan bagi aku. kalu wong laen (terutama yang gender nyo idak samo dgn aku ye)nganggep aku sempurno jugo, biso gawat. bukan apo2, aku dak kuat nahan godaan! hahahaha...

panjang diskusinyo. pacak dijadike topik op de yer tom hehehe...

gek aku tulis di blog aku tanggapan masalah ini boleh?