Rabu, 31 Desember 2008

Selamat Tahun baru 1430 H dan 2009 M

Sekarang jam menunjukkan Pukul 23.15 WIB. Kurang lebih empat puluh lima menit lagi tahun yang baru akan di mulai. Ada banyak cerita di tahun lama, yang baik maupun yang buruk...Semoga tahun depan menjadi tahun yang revolusioner. Perubahan yang tentu saja kearah yang lebih baik.

Selamat Tahun baru...

Selasa, 30 Desember 2008

Operator "Yang Baik Hati"

Makin hari, makin banyak aja cara yang dipakai operator telepon agar produk mereka laku dipasaran. Segala macam cara dilakukan,mulai dari yang baik dan beretika sampai saling menjelek-jelekan dan menjatuhkan kompetitornya.


Lucu rasanya ketika Esia mengiklankan produknya dengan cara menjatuhkan lawan mainnya seperti Simpati, XL, dan Mentari. Si Merah pencerminan Simpati, si kuning sebagai Mentari dan si hijau dianalogikan sebagai operator seluler XL. Mentari menjawab dengan program si Nol rupiahnya. XL tak mau kalah, slogan Tong kosong nyaring bunyinya serta iklan kambing dan monyet pun dipaksa kawin dengan manusia (Emang ada yang mau) digelontorkan agar menarik konsumen memakai produk XL. Flexi seolah tak mau kalah, dengan membuat program iklan bicara rata-rata 3 menit dan tarif flat Rp. 49/menit kesemua pengguna flexi seluruh Indonesia dengan menekan nomor 01017 sebelum kita menelpon kenomor flexi yang dituju diluar kota membuat flexi mengukuhkan diri sebagai operator CDMA terbesar dengan jaringan yang tersebar ke pelosok-pelosok nusantara.


Bagaimana dengan Simpati? Program Simpati Pede saya yakin akan membuat pengguna Simpati berfikir ulang untuk meninggalkan operator GSM terbesar di tanah air ini. Siapa yang mau mendebat kehebatan sinyal Simpati? Anda boleh mencoba kedahsyatannya ketika naik bis dari Jakarta ke Palembang. Dari Jakarta melewati Selat Sunda, hutan, perkebunan, sinyalnya selalu ada. Gua bandingkan dengan temenku yang terpaksa harus meminjam Handphone-ku karena Hapenya gak bisa dipakai. Kasian deh lho! Pilih provider kok yang Cuma hidup kalo kita ada dikota doang. Itu namanya bukan Handphone tapi City Handphone,he3! Sory buat yang tersinggung :p


Bermacam cara dilakukan untuk memperkenalkan produknya dan menjaring konsumen. Ada yang dengan cara menjegal operator lain lewat iklan, banting harga, produk-produk yang makin inovatif, sampai pemberlakuan tarif yang bikin kepala mumet. Tapi kalo diliat tim marketing mana yang terbaik, aku akan memilih XL. Operator yang semula tidak diperhitungkan, sekarang sudah bisa menyaingi indosat dalam hal jumlah konsumen dan sekarang sudah menjadi top 3 operator seluler di Indonesia. Merekalah tim marketing yang pertama kali memperkenalkan sistem nelfon murah (XL Bebas) dan SMS murah (XL Jempol). Mereka memilih untuk memperkecil margin keuntungan dan melakukan program ekstensifikasi terhadap pelanggan baru. Jadi, margin keuntungan yang kecil dapat ditutupi dengan peningkatan jumlah pelanggan. Strategi yang menurutku cukup menarik dan tidaklah mengherankan kalau strategi ini diadopsi oleh kebanyakan operator seluler di Indonesia sekarang sehingga menyebabkan terjadinya perang tarif.


Operator seluler semakin hari semakin menjamur, sedangkan kue bisnis tidaklah berubah. Murah…adalah satu kata yang diusung oleh kebanyakan operator seluler baru. Lalu bagaimana dengan kualitas? Ujung-ujungnya mah sama saja, ada kualitas berarti ada harga. Nelpon emang semakin murah, tapi jaringannya sibuk terus. Call droped harus dialami para pelanggan. Aku pribadi agak kesal ketika provider Starone atau Flexi yang kugunakan tidak bisa digunakan untuk menelpon rumah karena jaringan yang sibuk. Atau ketika Provider Esia yang tiba-tiba saja terputus pada menit ke-30 padahal kalo sampe 1 jam bisa dapet talk time sebesar Rp. 2.200 :p . Murah harus diimbangi kualitas dong…Itu intinya.


Kalau dilihat lagi dari konsep bisnisnya, kebanyakan operator baru hanya memfokuskan pada nature pemakaian ponsel yaitu menelpon dan SMS. Cakupannya pun hanya sebatas inter koneksi, padahal mereka baru memiliki sedikit pelanggan. Hanya sedikit operator yang berani untuk menurunkan biaya telpon antar koneksi, itupun masih mahal menurutku. Selain dari strategi ‘antar koneksi’, kedepannya operator seluler juga harus mampu menyedikan koneksi internet murah, menegaskan core bisnisnya (apakah untuk anak muda, eksekutif muda, dan golongan masyarakat tertentu? ), dan memperkuat image-nya di masyarakat agar tetap dapat bertahan ditengah kemunculan operator-operator baru dan mengatasi perang tarif yang semakin tidak sehat dengan mengesampingkan kualitas yang diberikan kepada pelanggan mereka.

Blogwalking

Apa itu Blogwalking? Sepengetahuanku sih blogwalking adalah aktivitas kita berkunjung dari satu blog ke blog yang lainnya yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi, menjalin networking, iseng karena gak ada kerjaan, ataupun dengan maksud lainnya. Ternyata seru juga ya kegiatan blogwalking. Jadi tau isi kepala teman-temanku. Mulai dari pengalaman travelling mereka, curhat, cerpen, puisi, pengalaman memasak mereka (bagi yang perempuan) sampai yang gak penting seperti copy then paste lirik lagu dan di masukin di blog mereka sekedar buat menuh2in isi blog atau mengungkapkan isi hati mereka lewat lagu yang ada.


Ada beberapa blog yang sering kukunjungi, sebabnya karena faktor pertemanan atau karena isinya emang bagus. Blognya Mas Wipy. Kebanyakan sih pengalaman pribadi, tapi lumayan seru juga terutama kalo ada yang menyangkut yang masalah nikah, he3… (tapi sekarang Mas Wipy udah nikah). Blognya Nies juga seru. Karena Nies orang yang memperkenalkan blog kepadaku. Btw,kalau aku perempuan blognya Nies lumayan ok buat ngeliat resep makanan. Blognya Miftah atau eramuslim kalau pengen tau lebih banyak tentang masalah agama. Blognya Marnie, secara dia emang penulis handal dan dulunya pendiri majalah sekolah. Blognya Henderi, Presiden BEM STAN dan sohib kentalku. Blognya Mahbub, Jenong, Linda, dan teman teman yang lain…sekedar pengen tau kabar mereka sekarang.Blognya Public Figure kayak Dian Sastro, Wulan Guritno, Adhitya Mulya ataupun Ninit Yunita. Menurutku blognya lumayan bagus buat diliat. Selain artis juga penuh akan informasi, terutama blognya Adhitya Mulya.


Blogwalking sebenernya kegiatan menarik yang terkadang bisa nambah-nambah informasi kita tentang banyak hal. Bagaimana? Anda tertarik? So, do it now or never…


My terrible Experience


Pengalaman adalah guru yang paling berharga, agaknya pengalaman yang kudapatkan kemaran merupakan pengalaman yang sedikit mengerikan namun berharga. Sebuah kecelakaan yang jikalau tidak mendapat perlindungan dari Allah tentu akan berakibat lebih fatal.


Ceritanya dimulai ketika aku dalam perjalanan ketempat Omku yang berdomisili di Cilincing, Jakarta Utara. Cuaca agak mendung dan keadaan jalan disekitar Jampea dan Cilincing Nampak basah dan tergenang bekas hujan semalam. Keadaan di perparah oleh kemacetan truk kontainer yang baru saja keluar dari Pelabuhan Tanjung Priok. Hari ini, hari Selasa, dan hari Jumat adalah hari dimana bongkar muat terjadi dan jadwal kedatangan kapal di pelabuhan ini. Karena banyaknya kontainer yang keluar, kemacetan pun tak terhindarkan.


Kala itu aku sedang memacu sepeda motorku didepan penyulingan oli Pertamina dengan kecepatan sedang, 30-50 km/jam. Kemacetan menyebabkan aku tidak bisa memacu lebih kecepatan sepeda motorku. Sebuah truk kontainer bergerak pelan disebelah kananku. Karena kondisi lelah (perjalanan Bintaro-Cilincing yang memakan waktu 1,5-2 jam dengan kecepatan sedang) dan didorong oleh rasa ingin cepat sampai, aku berusaha untuk menyalip truk tersebut dari sebelah kiri. Aku tidak menyadari bahwa jalanan yang basah dan adanya genangan oli membuat jalanan amat licin dan aku mulai kehilangan kendali atas motor yang sedang kukendarai. Implikasinya aku terjatuh dan terlempar sekitar setengah meter dari tempat jatuhnya motorku. Beruntung bagiku truk disebelah kananku tersebut berhasil mengerem tepat pada waktunya. Jika tidak aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi…




Yang patut disyukurui adalah aku memakai peralatan berkendara yang lumayan lengkap mulai dari helm full face sampai, sarung tangan dan jeans yang lumayan tebal sehingga aku tidak mengalami luka yang serius dan hanya sedikit lecet di bagian kaki. So, always makes safety ridding as your requirement when you ride motorcycle… :)


(Jakarta, 23 Desember 2008)

Minggu, 21 Desember 2008

Selamat Menempuh Hidup Baru

Bulan November s.d Januari ini bisa disebut sebagai bulan-bulan Pernikahan. Banyak sekali temen-temenku yang melangsungkan pernikahan pada bulan-bulan ini. Senin itu, UAS di DIV baru saja berakhir, bukan berita tentang nilai yang didapat tetapi berita tentang pernikahan yang datang silih berganti. Tercatat ada empat temanku di DIV yang akan melangsungkan pernikahan pada bulan Desember dan Januari, mulai dari Ihsan, Aris, Arima sampai dengan temen baikku sendiri yang akan segera menikah pada 11 Januari 2008 nanti yaitu Niswatil Mouna atau biasa dipanggil Nies. Gak nyangka kalian akan segera nikah…seperempat abad? kalau dipikir-pikir merupakan usia yang menurutku sangat wajar untuk melangsungkan pernikahan.

Itu baru temen kuliah, gimana dengan temen SMU dulu? Aku terpaksa pulang lebih cepat walau masih memiliki banyak urusan di kampus karena satu lagi temen baikku akan menikah juga…Echa. Hari sabtu tanggal 29 November aku pulang lebih awal untuk menghadiri pernikahan temen baikku yang akan dilangsungkan keesokan harinya. Paginya Echa menikah dan malemnya Cipta, 2 kali dalam satu waktu dan satu tempat yang sama yaitu di gedung Pusri. Lucu juga ya kalo dipikir-pikir. Bulan Januari nanti masih ada dua temanku lagi yang insya Allah akan segera melangsungkan pernikahan yaitu Richad dan Marisa-bejo :)

Menikah : Linda Setiawati & Sumantri Kurniawan Risandriya. Akad : Minggu, 14 Desember 2008 jam 08.00 di Situbondo. Mohon doa restu rekan sekalian. Jazakallah. SMS yang baru saja kuterima pagi tadi. Mbak Linda akan segera menikah… Selamat ya Mbak! Maaf Tomi gak bisa hadir karena tanggal 14 Tomi masih ada di Palembang. Semoga menjadi keluarga yang Sakinah Mawadah wa Rahmah. Seneng sekali mendengar berita gembira ini.

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya , dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir (Ar-Rum : 21)… Selamat menempuh hidup baru buat teman-temanku, semoga dapat menjadi keluarga yang SaMaRa. Selamat memulai perjalanan yang baru bagi kalian semua.

(Btw, maaf bagi yang namanya belum disebutkan karena mungkin Tomi belum menerima undangannya atau mungkin karena kealphaan Tomi)

(Palembang, 12 Desember 2008)

Selamat Datang di Pangkal Pinang

Lapangan Merdeka dan Jalan Utama


Liburan memang selalu menyenangkan. Terlebih apabila kita berlibur di tempat yang sama sekali baru bagi kita. Tanggal 3 Desember kemaren, aku diajak oleh teman baikku Zui, untuk menginap di tempat kakaknya di Pangkal Pinang. Tanpa berfikir panjang akupun mengatakan iya karena aku memang sudah lama ingin mengunjungi Pulau Bangka tersebut. Apa saja yang bisa di ceritakan dari pulau diutara Sumatera Selatan ini? Ada beberapa hal yang bisa kuceritakan dari Bangka terutama Pangkal Pinang ini…

Kota Pangkal Pinang

Tata kota Pangkal Pinang sebagai ibukota dari provinsi Bangka Belitung (Babel) kalau dilihat secara sekilas hampir serupa dengan Prabumulih, salah satu daerah di Sumatera Selatan. Berdasarkan infrastruktur yang dimiliki oleh Pangkal Pinang, kota ini bisa disebut sebagai suatu kota kecil. Jalan-jalan utama yang hanya terdiri dari dua jalur kecil. Sebagai perbandingan, jikalau truk kontainer pengangkut peti kemas lewat dijalan utama ini, pastilah akan memakai ¾ dari lebar jalan yang ada. Pusat perbelanjaan utama hanya ada dua yang terbesar yaitu “Ramayana” dan “Tebing” tanpa dilengkapi oleh fasilitas bioskop. Padahal bioskop dapat menjadi sarana hiburan alternatif yang lebih baik bagi warga disana dibandingkan jika meraka menghabiskan waktu di pub, diskotik, atau sarana hiburan malam lainnya. Lapangan merdeka ditengah-tengah kota Pangkal Pinang berfungsi selayaknya alun-alun utama kota yang selalu ramai disore hari walau belum difasilitasi dan dikelola secara optimal. Sarana tempat Ibadah yang ada cukup banyak jenisnya diantaranya Mesjid, Gereja dan Vihara/Kelenteng karena pada dasarnya masyarakat Bangka merupakan masyarakat yang majemuk.

Pulau Bangka-Belitung dulunya dan mungkin masih merupakan pulau penghasil timah terbesar di Indonesia. Namun seperti yang diceritakan di novel Laskar Pelangi, kejayaan Bangka-Belitung sebagai penghasil timah terbesar tidak sejalan dengan keadaan masyarakatnya. Cerminannya adalah kota Pangkal Pinang sebagai ibukota provinsi dari Babel. Memang sebagai salah satu provinsi baru yang masih belum lama lepas dari provinsi Sumatera Selatan, Babel memang memerlukan waktu yang lebih untuk berbenah diri agar menjadi ibukota provinsi yang lebih maju dari sekarang.

Wisata Kuliner

Otak-otak, Ikan Jebung dan Pindang Udang


Bangka sebagai provinsi kepulauan tentunya memiliki makanan khas yang tidak jauh dari makanan yang berbahan baku makanan laut/seafood. Sama halnya seperti Palembang, salah satu makanan khas Bangka adalah otak-otak dan Pindang. Otak-otak disini terkadang lebih mirip seperti pempek dimana perbedaannya hanya terletak pada cuka (kuahnya). Sedangkan pindang sama halnya seperti pindang di Palembang yang juga mencampurkan nanas sehingga rasanya sedikit asam dan pedas. Perbedaannya mungkin dari segi bahan baku utama karena bahan baku utama pindang Palembang berasal dari ikan sungai sedangkan Bangka menggunakan bahan-bahan yang didapatkan dari laut seperti Udang. Makanan lainnya yang khas adalah ikan Perisi dan ikan Jebung yang hanya terdapat di perairan Bangka. Bagaimana dengan kerupuknya? Perbedaan kerupuk Bangka adalah bahan bakunya yang lagi-lagi berasal dari laut seperti udang dan cumi-cumi walaupun beberapa kerupuk jenis getas ada yang berbahan baku ikan tenggiri, sama seperti di Palembang. Adakah makanan khas daerah lain? Untuk Anda yang berasal dari seberang Sumatera, makanan khas Jawa juga dapat dengan mudah kita jumpai disini, seperti Pecel Lele, soto, tempe penyet, ataupun ayam bakar. Satu hal yang aku cermati disini lainnya adalah mudahnya memperoleh minuman beralkohol. Dari beberapa restoran yang kukunjungi disini seperti B2, Asui, dan lain-lain…mereka menyediakan minuman beralkohol. Mungkin karena masyarakat yang lebih majemuk yang kebanyakan dari etnis Tionghua menyebabkan permintaan akan minuman beralkohol lumayan tinggi.


Tempat Wisata


Kalau berbicara tentang tempat wisata, Babel tidak bisa di pisahkan dari pantai-pantainya yang indah. Tiga pantai yang sempat aku kunjungi disana yaitu Pasir Padi, Parai dan Matras.


Pose dulu di Pasir Padi :)

Pasir Padi


Pasir Padi merupakan pantai pertama yang aku kunjungi. Pantai ini merupakan pantai yang lumayan indah. Berada di pantai ini membuat pikiranku serasa teduh, apalagi bila disertai dengan meminum es kelapa muda yang banyak dijual disini…pasti tambah nikmat. Namun pantai ini tidak dikelola dengan baik dan terlihat kotor padahal sudah jelas-jelas ada peringatan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Disini juga tidak terlihat souvenir khas yang dijual padahal menurutku pangsa pasarnya lumayan menjanjikan. Pantai yang merupakan pantai favorit Sandra Dewi (artis) selain dari Pantai Parai ini tidak seperti ekspektasiku akan indahnya pantai-pantai di pulau Bangka.


Parai...Sudah dikelola dengan baik


Pantai Parai


Tidak salah Parai dijadikan pantai favorit Sandra Dewi, pantai yang terletak di Sungai Liat ini memang sangat Indah dan luar biasa. Pantai ini sangat Worthed jika dijadikan sebagai tempat untuk berbulan madu sebagai alternatif selain dari Bali. Mungkin karena telah dikelola dengan baik dan tidak gratis untuk dapat masuk ke pantai ini. Pantai Parai memang sudah dikelola oleh pengusaha hiburan terkenal disini. Fasilitasnya lengkap mulai dari tempat penginapan yang berkelas, restoran, kamar kecil, kolam renang, perahu, banana boat, ataupun fasilitas-fasilitas hiburan lainnya. Namun untuk menikmatinya tentu saja kita harus menguras kocek yang tidak sedikit. Pokonya Parai adalah pantai yang cukup recommended sebagai tempat berlibur.


Matras


Matras terletak tidak jauh dari Parai. Pantai ini dapat ditempuh kurang dari 10 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor dari Parai. Kalau diibaratkan sebagai iklan di TV, Parai adalah yang terawat dan Matras adalah yang tidak terawat. Sebenarnya Matras adalah pantai yang cukup indah. Namun lagi-lagi karena kurangnya pengelolaan dari dinas terkait, pantai ini menjadi terlihat tidak terawat. Tidak banyak yang bisa diceritakan dari pantai ini, tetapi kalau dilihat dari minimnya fasilitas yang tersedia, pantai ini sama seperti pantai pasir padi didaerah Pangkal Pinang.


End of The Traveller’s Tale


Foto bareng Zui, Aulia, Hadi dan Gana


Hadi dan Gana :)

Tak terasa sudah seminggu aku disini, tanggal 10 Desember aku harus balik lagi ke Palembang…cukup banyak suka duka selama aku disini. Terima kasih buat temen-temen yang sudah menemaniku liburan disini. Aulia, Hadi dan Gana, serta terutama buat Zui dan Keluarganya tempatku bernaung selama di Pangkal Pinang. Terima kasih karena telah menunjukkan kepadaku betapa indahnya Bangka dan pangkal Pinang itu. Buat Hadi dan Gana…Kapan Ngundang-ngundangnyo? Kapan lagi?…Kantor lah sebelahan,he3! Liburanku akhir tahun ini sengat menyenangkan…Selamat Datang di Pangkal Pinang.


Palembang, 12 Desember 2008

Journey to Kawah Putih dan Bandung

Tol Cipularang

Perjalanan ke Bandung kali ini agak sedikit berbeda, kalau bisaanya ke terminal dan naek bis sendirian, kali ini bareng eks Pensi 2008 kami rame-rame sengaja manyewa sebuah bis Hiba Utama, Tujuannya Kawah Putih, Jawa Barat. Just for your information akomodasi ditanggung oleh masing-masing peserta. So, gak ada ceritanya duit Panitia Wisuda yang di pake disini…kali aja media center mau nyari-nyari kesalahan lagi, :) (media center = koran kampus di STAN). Menurutku iuran Rp. 70.000 terhitung murah untuk ongkos bolak balik keliling Bandung pake bis.

Pagi itu hari Sabtu, 22 November 2008 tepat pukul 07.00 bis bertolak dari gerbang kampus STAN. Perjalanan dimulai dengan menyusuri jalan Bintaro Utama sektor V terus masuk pintu tol tanah kusir menuju ke tol Cipularang. Tol Cipularang…Kenapa Setiap kali aku melewati tol Cipularang, selalu saja ingatanku balik ke masa 2 tahun yang lalu? Pada saat itu aku pulang dari Padalarang. Rasa capek dan kantukku terganggu ketika Handphone-ku berbunyi tanda bahwa ada sms masuk. Dan itulah sms pertama yang kuterima dari Farah… Bis melaju dengan kencangnya diiringi musik MP3 Yang Terlewatkan by Sheila on 7. Pukul 09.30 bis yang kami tumpangi sampai di Lokasi pertama yang kami tuju…Kawah Putih.

Perjalanan ke Kawah Putih

Perjalanan ke Kawah Putih dimulai dengan berjalan kaki karena menurut sumber yang tidak terpercaya lokasi Kawah Putih dengan tempat bis diparkir hanya sekitar 2 km. Setelah perjalanan menanjak sejauh 2 km dilakukan diiringi dengan sesekali hujan kabut rintik-rintik, teman-teman terlihat putus asa karena ternyata masih ada 3 km lagi yang harus dilewati. Alhasil, kami memilih untuk memberhentikan angkutan umum yang lewat untuk selanjutnya menggunakan mobil. Katanya aja petualang sejati, baru 2 km aja udah pada jatuh berguguran seperti dedaunan kering yang tertiup angin, he3.

Fifty meters to go


Me & Kawah Putih


Sekitar pukul 11.40 kami tiba di Kawah Putih, apa yang kulakukan pertama kali adalah mencari kamar kecil karena jujur saja udah kebelet dari tadi. Selanjutnya Sholat Dhuhur dan makan siang adalah aktivitas selanjutnya yang kami lakukan karena stamina jasmani dan rohani harus segera di recharge karena jujur saja teman-teman terutama yang perempuan terlihat kelatihan dan merasa ‘tertipu’. Kalau mereka tahu jarak yang ditempuh sejauh itu, mereka tentu saja akan memilih untuk menaiki kendaraan umum yang ada daripada berjalan kaki sambil sesekali diteriaki oleh orang-orang yang lewat menggunakan mobil yang menganggap kami sekumpulan orang nekat yang lagi berhemat. Sang sumber yang tidak terpercaya terlihat hanya tersenyum-senyum menyadari kesalahan dalam mengalikan kecepatan (v) dengan waktu tempuh (t) (rumus dasar matematika dalam mencari jarak (d)).

Vandalisme…?


Akhirnya sampai juga di kawah putih, seneng juga seolah rasa capek dan uang masuk seharga Rp 10.000 tidak percuma untuk dibayarkan. Tetapi yang membuatku sedih adalah vandalisme yang terjadi disini. Keindahan yang ada sedikit berkurang dengan adanya coretan yang ada dibeberapa bebatuan besar yang ada disini. Kenapa kita tidak bisa untuk lebih menjaga barang milik publik yang ada dan tidak mencorat-coretnya? Kata-kata Riyani Djangkaru dalam program Jejak Petualang di Trans 7 seolah menegaskan bahwa vandalisme adalah penyakit dari bangsa ini yang harus segera diobati? Bagaimana caranya? Mulailah dari diri sendiri… :)


Foto-Foto & Shopping


Acara di Kawah Putih akhirnya ditutup dengan sesi pemotretan, ternyata mereka semua banci kamera. Sebelum balik ke bis tak lupa kami membeli oleh-oleh. Kawah Putih dekat dengan Ciwedei yang notabene merupakan penghasil stroberi. Oleh-oleh yang ada tentu saja yang berhubungan dengan stroberi, ada boneka stroberi, bantal stroberi, gantungan kunci stroberi, maupun stroberi beneran.


Sorenya kami bergerak kepusat kota Bandung, tepatnya di Cihampelas Walk. Kami disini untuk makan malam dan shalat Maghrib. Nasi bakar adalah menu yang dipilih olehku dan Dani, kabid sekaligus teman satu kelasku di DIV. Pukul 20.30 kami bertolak dari Bandung menuju Jakarta dan pukul 22.00 kami tiba kembali di gerbang STAN, Bintaro. Capek dan ngantuk adalah perasaan yang kurasakan sekarang, apalagi hari Senin nanti masih menunggu UAS hari terakhir yaitu mata kuliah Toeri Akuntansi yang tentu saja butuh banyak energi untuk menghapalkan materi yang ada. Tapi overall, I’m happy…Thanks a lot for everything my friends.


(Jakarta, 25 November 2008)